Kemenlu Minta WNI di Timur Tengah Waspada Usai Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar


Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Timur Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul serangan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat (AS) di Qatar. Serangan ini terjadi pada Senin (23/6/2025) sebagai balasan atas tindakan AS yang menyerang tiga fasilitas nuklir Iran sebelumnya.

 Iran melancarkan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar. Dari 19 rudal yang ditembakkan, 18 di antaranya berhasil dicegat, dan satu rudal jatuh di area pangkalan tanpa menimbulkan korban jiwa. Mayor Jenderal Shayeq bin Misfir Al Hajri, Wakil Kepala Staf Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Qatar, mengonfirmasi tidak ada kerugian yang diakibatkan insiden ini.

 Imbauan ini dikeluarkan karena eskalasi konflik yang meningkat antara Iran dan AS, yang berpotensi memengaruhi stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah. Kemenlu ingin memastikan keselamatan dan perlindungan WNI yang berada di wilayah tersebut.

Pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah Iran dan Amerika Serikat. Serangan Iran merupakan balasan atas tindakan AS sebelumnya. Pihak yang terdampak langsung adalah pangkalan militer AS di Qatar, dan yang berpotensi terdampak adalah WNI yang menetap atau sedang melakukan perjalanan di Timur Tengah.

Serangan Iran terjadi pada Senin (23/6/2025). Kemenlu, melalui Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Judha Nugraha, mengeluarkan imbauan tersebut pada Selasa (24/6/2025).

erangan rudal Iran ditargetkan ke Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, yang merupakan pangkalan militer AS. Imbauan kewaspadaan ini berlaku untuk seluruh WNI yang berada di kawasan Timur Tengah.

 Judha Nugraha meminta WNI untuk melakukan lapor diri secara daring melalui www.peduliwni.kemlu.go.id dan memastikan data mereka telah diperbarui. Selain itu, WNI diimbau untuk:

1. Meningkatkan kewaspadaan dan memantau situasi keamanan serta arahan dari otoritas setempat.

2. Menghindari lokasi aset-aset negara yang berkonflik dan mengurangi perjalanan yang tidak mendesak.

3. Bagi yang berencana melakukan perjalanan udara melalui Timur Tengah, disarankan mengantisipasi gangguan penerbangan dan selalu memverifikasi jadwal dengan maskapai.

4. Dalam keadaan darurat, WNI dapat segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau hotline Kemenlu c.q. Direktorat Pelindungan WNI di +62 812-9007-0027 (WhatsApp), atau melalui Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel Kemlu.

Kemenlu dan seluruh Perwakilan RI di Timur Tengah akan terus memonitor eskalasi konflik ini untuk memastikan keamanan WNI.





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama